Pertamina EP Gagalkan Aksi Pencurian, Dua Oknum Polisi Terlibat Illegal Tapping Minyak

JAMBI.PILARDAERAH.COM – Aksi pencurian minyak mentah atau illegal tapping kembali mencuat di Jambi. Tim pengamanan Pertamina EP Field Jambi berhasil menggagalkan praktik haram itu di jalur trunk line produksi dari MGS KAS ke MOS TPN pada Rabu (24/9/2025) dini hari. Mirisnya, dari lima pelaku yang ditangkap, dua di antaranya merupakan oknum anggota kepolisian.

Insiden tersebut bermula sekitar pukul 22.30 WIB saat tim keamanan Pertamina melakukan patroli rutin di kawasan Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi. Petugas mencurigai gerak-gerik dua orang yang mondar-mandir di dekat jalur pipa, sementara sebuah truk bak tinggi terparkir mencurigakan di area KM 12.

Tanpa menunggu lama, tim melakukan penyergapan dan berhasil membekuk lima orang pelaku. Sejumlah barang bukti turut diamankan, mulai dari selang sepanjang hampir 50 meter, satu set kran tapping yang telah menempel di trunk line, tiga unit mobil, satu motor, empat unit ponsel, dompet, dua buku tabungan, hingga dua kartu Seleksi Bintara Polri.

Kasubdit Penmas Bidang Humas Polda Jambi, Kompol Amin Nasution, membenarkan adanya keterlibatan dua oknum polisi dalam kasus ini. Keduanya kini tengah diperiksa intensif oleh Bid Propam Polda Jambi. “Benar, saat ini kedua oknum polisi telah diamankan. Apabila terbukti, mereka akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Amin, Kamis (26/9/2025).

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Yunianto, mengapresiasi langkah cepat Pertamina EP Field Jambi bersama aparat keamanan dalam menggagalkan pencurian minyak tersebut. Namun ia menyayangkan keterlibatan aparat penegak hukum yang seharusnya melindungi aset negara justru ikut bermain dalam kejahatan ini.

“Setiap barrel minyak sangat berarti bagi pencapaian target produksi nasional. Illegal tapping bukan hanya merugikan negara, tetapi juga membahayakan keselamatan masyarakat di sekitar lokasi,” ujar Yunianto. Ia mendesak agar penegakan hukum dilakukan secara konsisten tanpa pandang bulu.

Sementara itu, Manager Security Pertamina Hulu Rokan Regional 1, Noval Alwi, menegaskan bahwa perusahaan akan terus memperketat pengamanan jalur pipa migas. “Kami berkomitmen menjaga aset migas negara dari tangan para pelaku kejahatan. Illegal tapping adalah kejahatan serius yang harus diberantas bersama,” ucapnya.

Pencurian minyak mentah dinilai tidak hanya menggerogoti pendapatan negara, tetapi juga menimbulkan ancaman besar bagi lingkungan. Kebocoran pipa akibat tapping ilegal berpotensi memicu kebakaran hingga ledakan yang membahayakan warga sekitar.

Polda Jambi bersama SKK Migas dan Pertamina menegaskan akan memperkuat koordinasi serta meningkatkan patroli gabungan. Langkah ini diharapkan dapat menutup celah kejahatan serupa sekaligus mengembalikan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi institusi kepolisian, sekaligus pengingat bahwa pengawasan terhadap praktik illegal tapping harus semakin diperketat. Penegakan hukum yang adil dan transparan menjadi kunci dalam menjaga ketahanan energi nasional serta keselamatan masyarakat.