LEMTARI Jambi Hadiri Seminar Adat Internasional Tingkat ASEAN, Ini Negara yang Hadir

JAMBI.PILARDAERAH.COM — Lembaga Tinggi Masyarakat Adat Republik Indonesia (LEMTARI) Provinsi Jambi diundang untuk menghadiri Seminar Adat Internasional Tingkat ASEAN di Riau pada 9-10 Desember 2023 yang dihadiri 7 negara ASEAN.

Dalam seminar tersebut, para peserta akan membahas terwujudnya hukum adat yang permanen di daerah masing-masing.

“Insya Allah, besok (Jumat) kami akan menghadiri undangan seminar adat Internasional Tingkat ASEAN oleh DPP LEMTARI di Riau. Kita berangkat menggunakan bis umum. 28 anggota yang berangkat,” ungkap Ketua DPW Lembaga Tinggi Masyarakat Adat Republik Indonesia (LEMTARI) Provinsi Jambi, Herman, Kamis (7/12/2023).

Dia menjelaskan, seminar adat internasional tersebut dihadiri 7 negara ASEAN, yakni Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, Filipina, Kamboja dan Brunei Darussalam.

Menurutnya, nantinya di dalam seminar itu akan membahas budaya dan adat Melayu yang mana merucut kepada hukum adat, menegakkan hukum adat di wilayah masing-masing daerah.

“Artinya kalau di Jambi, hukum adat Jambi seutuhnya tidak memaksakan diri untuk hukum adat daerah lainnya di Indonesia”.

“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Di mana tembilang dijajakan, di situlah tanaman tumbuh. Bahasa adatnya begitu,” tandas Herman.

Diakuinya, persiapan seminar internasional yang dihadiri 7 negara ASEAN selama 2 bulan.

Menurutnya, para peserta seminar ini akan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan di sana. Tidak hanya itu, akan diterapkan di Jambi sesuai dengan adat yang ada Jambi.

Dirinya menilai, sebelum ada LEMTARI ini ada Lembaga Adat Melayu (LAM) yang mengayomi adat Melayu Jambi.

“Keberadaan kami ini untuk sama-sama, seiring untuk mensosialisasikan hukum adat ke masyarakat sehingga kita harapkan kepada semua masyarakat yang di Jambi ini harus beradat”.

“Jadi kalau orang beradat itu orang yang berakhlak artinya mengedepankan akhlak yang baik. Setiap orang yang berakhlak belum tentu ia beradat artinya sinkronisasi ini harus ada berakhlak dan beradat,” tukasnya.

Menurut Herman, berakhlak dan beradat bisa menyatukan satu visi untuk menegakan hukum adat di negeri Jambi. “Insya Allah hasil seminar ini akan kita sesuaikan, mana bagus yang pas untuk kita terapkan di Jambi. Bagi yang tidak pas, kita tidak pakai”.

“Yang jelas, hukum adat ini sangat membantu sekali dalam kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di tengah masyarakat,” kata Herman.

Dirinya juga mengucapkan selamat pada DPP LEMTARI pusat yang menggagas dan memprakarsai kegiatan seminar adat tingkat ASEAN ini.

“Karena sepanjang sejarah adat yang ada di Indonesia ini, baru kali ini LEMTARI tegak, berdiri untuk mensosialisasikan menyikapi hal-hal adat yang ada di Jambi,” ucapnya.

Selanjutnya, dia berharap LEMTARI yang ada di Jambi ini bisa bersinergi dengan LAM Jambi sehingga bisa membuat kesepakatan bersama seiring untuk menerapkan hukum adat ini sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

“Kalau perdanya sudah mungkin akan menambah hasil-hasil keputusan Perda sendiri. Dan hasil seminar ini akan kita masukkan ke Perda, sehingga bisa mengangkat marwah adat yang ada di Provinsi Jambi ini,” harapnya.

Komentar