Banjir Lumpuhkan Akses Tiga Desa di Merangin, Puluhan Rumah Terendam

MERANGIN.PILARDAERAH.COM – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Merangin, Jambi, sejak Selasa malam (30/9/2025) menyebabkan tiga desa di Kecamatan Nalo Tantan terendam banjir. Desa Aur Berduri, Desa Danau, dan Desa Telun menjadi wilayah terdampak dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. Kondisi ini membuat akses jalan utama masyarakat lumpuh total.

Banjir tidak hanya memutus jalur transportasi, tetapi juga menggenangi puluhan rumah warga. Berdasarkan data sementara BPBD Merangin, di Desa Telun terdapat tiga rumah yang terendam, sementara di Desa Danau sebanyak 31 rumah ikut terdampak. Debit air yang terus meningkat membuat aktivitas warga terganggu.

Kepala Pelaksana BPBD Merangin, M. Sahiri, SE, MM, mengatakan pihaknya langsung menurunkan tim bersama satu unit perahu fiber untuk membantu evakuasi warga dan mengangkut kendaraan roda dua. “Kedalaman air sudah mencapai lebih dari satu meter, jadi jalur darat tidak bisa dilewati,” jelasnya, Rabu (1/10/2025).

Selain membantu penyebrangan, tim BPBD juga memantau kondisi permukiman warga di sekitar bantaran sungai. Sejumlah keluarga memilih bertahan di rumah masing-masing, namun sebagian lainnya mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari risiko banjir susulan.

Hingga malam hari, hujan masih terus mengguyur wilayah Merangin. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran banjir akan semakin meluas jika intensitas hujan tidak mereda. “Jika banjir masih berlangsung hingga besok, kami bersama camat Nalo Tantan dan pemerintah daerah akan kembali turun ke lokasi atas perintah Bupati Merangin,” tambah Sahiri.

BPBD juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan meningkatkan kewaspadaan. Situasi cuaca yang tidak menentu bisa memicu potensi bencana lain seperti longsor dan arus deras di wilayah perbukitan. “Kami sudah menyerahkan koordinasi lapangan kepada Ibu Camat Nalo Tantan untuk terus memantau dan melaporkan perkembangan terkini,” ujar Sahiri.

Sementara itu, akses jalan antar desa masih lumpuh total. Warga yang hendak bepergian terpaksa menggunakan perahu fiber bantuan BPBD untuk menyeberang. Kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa melintas karena ketinggian air yang menutup badan jalan.

Pemerintah daerah melalui BPBD terus berkoordinasi dengan aparat desa dan relawan untuk mendistribusikan bantuan darurat. Langkah awal difokuskan pada penyediaan transportasi darurat, evakuasi warga, serta pemantauan debit air secara berkala.

Hingga berita ini diturunkan, banjir di tiga desa Kecamatan Nalo Tantan masih berlangsung. Warga berharap pemerintah segera mengirim bantuan logistik dan melakukan langkah antisipasi lebih lanjut jika kondisi cuaca ekstrem terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan.