JAMBI.PILARDAERAH.COM — Siapa bilang barang rongsokan tidak berguna. Tapi ditangan Syaipul Bahri, warga Jalan Tanjung Sari Poyo, Kelurahan Gading Sari, Riau ini barang rongsokan tersebut menghasilkan karya musik yang penuh harmoni.
Tidak hanya itu, personelnya ada yang bergabung menjadi anggota TNI Angkatan Laut (AL).
“Alhamdulillah anak-anak yang ikut musik dari barang rongsokan ada yang masuk ke akademi angkatan laut. Saat ini masih pendidikan,” ungkap Kang Ipul, sapaan akrabnya.
Diakuinya, mulanya tidak ada niat untuk membuat musik rongsokan karena keadaan lingkungan di sini banyak remaja yang suka balap liar.
“Karena saya sejak SMA bergabung dengan sanggar seni, jadi tidak terpengaruh pergaulan terhadap mereka,” kata guru SD ini.
Menurutnya, kalau mengajak mereka secara langsung cukup sulit sehingga membuat pihak rukun warga (RW) kewalahan dan mengeluh.
“Pak RW mengeluh bagaimana anak-anak di lingkungan ini bisa diarahkan lebih baik lagi yang positif,” ujar penyelamat generasi milenial melalui musik rongsokan.
Karena berlatar belakang seni, dirinya menawarkan membuat sanggar seni. Mulanya bingung menentukan seni apa yang mau dikerjakan.
Awalnya, sambungnya, tidak ada alat musik yang bisa digunakan, sedangkan Pak RW yang juga imam masjid hanya memiliki alat musik gamelan jawa kuda lumping.
“Waktu itu ada ember 5 biji, ember dan galon, bambu dan ada drum persatuan untuk mandi mayat yang saya pinjam untuk dijadikan alat musik,” tuturnya.
Disampaikannya, mulanya anak-anak remaja yang balap motor belum tertarik. Namun belakangan, dirinya berhasil merekrut 15 orang remaja.
Proses pelatihan pun mulai dilakukan hari demi hari. “Alhamdulillah sejak tampil perdana di panggung KNPI, banyak diliput media sehingga banyak anak-anak tertarik untuk bergabung termasuk anak-anak balap motor”.
“Sejak tampil dan viral di media pada 2013 lalu banyak donatur yang ingin membantunya,” imbuh Kang Ipul.
Dijelaskannya, alat musik rongsokan tersebut dikolaborasikan dengan musik gambus Melayu sehingga jadi musik perkusi yang menghasilkan suara yang harmoni
“Dan ternyata musiknya sangat baik dan enak didengar di telinga sehingga pihak Pangkalan TNI AL (Lanal) Tanjung Balai Karimun tertarik untuk tampil di salah satu acaranya.
“Saat itu, ada dinas pariwisata meminta bekerjasama dengan pihak lanal. Alhamdulillah pihak lanal sangat mendukung dan mensupport,” katanya.
Semenjak bekerja sama dengan lanal, sambungnya, mulai banyak orderan berdatangan. “Yang pasti setiap mengisi acara 17-an kami sering diajak tampil. Kalau personel ada 30 orang”.
Sejak viral tahun 2013 tersebut, membuat pihak PT Astra Internasional Tbk meliriknya untuk diseleksi dalam perlombaan.
“Alhamdulillah pada tahun 2021 menjadi penerima Penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards (SIA) bidang lingkungan. Sebelumnya 2012 kami juga dapat penghargaan dari Astra dari bidang pendidikan,” katanya.
Dirinya sangat berterimakasih atas kerja sama dan binaan dari Astra. “Kami memang dibina dengan benar. Mereka selalu mendorong agar di bidang lainnya bisa ikut berhasil”.
“Saya berharap dengan musik rongsokan ini pemerintah daerah memperhatikan anak-anak muda sebagai penerus bangsa,” ucap Kang Ipul.
Dia menilai, dalam memberi bantuan baiknya jangan berupa uang lebih baik berupa barang dan sesuai peruntukannya agar bermanfaat.
“Yang jelas saya sangat berterima kasih banyak kepada Astra yang membimbing, memperhatikan. Pokoknya senang betul lah, terima kasih sekali. Terus bergerak menaungi warga dalam berkreasi,” harapnya.
Untuk diketahui, bila ingin ke lokasi dari Pekan Baru, dibutuhkan waktu sekitar 12 jam perjalanan. Namun tidak bisa menggunakan jalur darat, untuk sampai ke sana harus menggunakan speedboat melalui jalur laut.
Komentar