JAMBI.PILARDAERAH.COM — Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono menegaskan tidak ada lagi kompromi dengan berandalan bermotor yang sering meresahkan warga.
“Yang jelas kita sudah tidak ada kompromi lagi dengan mereka. Ketika kita bicara berandalan bermotor ini, kita lihat perilaku mereka sudah tidak lagi anak-anak dibawah umur,” ungkapnya, Rabu (1/11/2023).
Menurutnya, apa yang sudah mereka lakukan sebagai orang tua sudah tidak masuk akal lagi.
“Karena mereka sudah melakukan hal-hal yang harus kita tindak tegas,” tandas Kapolda lagi.
Diakuinya, para pelaku ini ada yang masih dibawah umur dan ada yang sudah cukup dewasa. “Mereka ini merupakan kelompok berandal bermotor yang ada di Kota Jambi”.
Namun begitu, lanjutnya, ada proses hukum bagi anak dibawah umur yang harus dilalui dan dihormati.
Kapolda menambahkan, usai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi, anggota polisi yang dibacok oleh kelompok berandalan bermotor kondisinya berangsur membaik.
“Alhamdulillah, anggota kita kondisinya sudah membaik. Dari hasil rontgen segala macamnya tidak ada ditemukan yang membahayakan,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Kapolda juga mengapresiasi terhadap tindakan Brigadir Andri Sitompul yang ingin menjaga lingkungannya tetap aman dan damai dari kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab.
“Dengan keberaniannya, akhirnya kelompok ini bisa kita ungkap untuk kita minta pertanggungjawaban terhadap perilaku-perilaku yang melanggar hukum,” ungkap Rusdi
Saat ini, katanya, pihak kepolisian telah berhasil mengamankan 7 orang pelaku yang terlibat dalam aksi pembacokan terhadap anggota Polda Jambi tersebut.
“Untuk sementara yang sudah kita amankan 7 orang. Sedangkan masih ada sekitar 5 orang yang sudah kita kantongi identitasnya dan terus kita lakukan pengejaran terhadap kelima orang tersebut,” pungkas Rusdi.
Sebelumnya, seorang anggota polisi yang berdinas di Ditreskrimsus Polda Jambi jadi korban gerombolan berandal motor di kawasan Arizona, Kota Jambi.
Korban mengalami luka bacok dibagian kepala akibat perbuatan pelaku. Padahal, korban hendak melerai keributan antar dua kelompok yang sedang bertikai tersebut.
Komentar