JAMBI.PILARDAERAH.COM – Kepala Sekolah Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Prof Dr Sri Soedewi Masjchun Sofwan, Triyono mengaku kerugian dari kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp1 miliar.
“Kalau total kerugian seluruhnya ditaksir lebih Rp1 miliar. Karena total kerugian atau total diluar gedung itu sebesar Rp750 juta,” ungkapnya, Sabtu (4/4/2023).
Menurutnya, ruang yang terbakar ada sebanyak tujuh kelas terdiri dari tiga ruangan keterampilan, dan empat kelas ruang belajar atau autis.
Sementara, didalam kelas tersebut terdapat alat-alat musik, seperti band dan peralatan lainnya.
“Kita lagi membuat berita acara, untuk dilaporkan kepada atasan Kadis Pendidikan Provinsi Jambi. Nanti minta petunjuk selanjutnya,” harap Triyono.
Dia menambahkan, untuk kelas keterampilan yang terbakar itu digunakan untuk SMP dan SMA.
“Perkiraan kita, karena kemarin masih dalam proses belajar,” tandas Triyono.
Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi, Mustari Affandi, awal mula terjadinya kebakaran diduga diakibat dari salah satu kipas angin yang berada di dalam ruang kelas tersebut yang tidak dimatikan atau masih dalam kondisi menyala.
“Selanjutnya, kabel tersebut meleleh dan menetes ke atas buku tulis. Api pertama kali berasal dari ruang terapi, karena angin cukup kencang sehingga menyambar ke hordeng kelas, lalu menyambar ke mana-mana,” tandasnya.
Beruntung, saat terjadi kebakaran tidak ada aktivitas belajar mengajar serta tidak ditemukan adanya korban jiwa.
Komentar