Pertamina EP Siap Bertanggungjawab Atas Kerusakan Belasan Rumah Warga Akibat Pengeboran Sumur Migas di Desa Kota Karang

MUAROJAMBI.PILARDAERAH.COM — Pertamina EP Jambi Field yang yang saat ini sedang dikerjakan adalah sumur PPS-X25 yang berlokasi di Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Jambi hingga menyebabkan belasan rumah warga retak-retak mengaku siap bertanggungjawab.
“Apabila ada rumah warga terdampak, Pertamina EP Jambi Field juga siap untuk bermusyawarah dan bertanggung jawab,” ujar Comrel & CID Officer Pertamina Hulu Rokan Zona 1, Afrianto, Rabu (18/9/2024).
Dia menambahkan, pihaknya bersama pihak desa, rumah-rumah warga yang berpotensi terdampak telah di data pada Juli lalu.
Selanjutnya, kata Afrianto, apabila ada rumah warga terdampak dapat disampaikan melalui pemerintah desa setempat.
“Pertamina EP Jambi Field bersama pemerintah desa terus melakukan monitoring selama pekerjaan ini berlangsung,” tuturnya.
Menurutnya, pihakPertamina EP Jambi Field dalamsetiap prosesnya selalu menjalankan sesuai prosedur operasi migas.
“Pertamina berkomitmen menjalankan operasi produksi yang aman dan memperhatikan dampak ke masyarakat,” tandas Aprianto.
Disamping itu, dijelaskannya, sebagai upaya mendukung target produksi minyak nasional 2030 sebesar 1 juta barel per hari, Pertamina EP Jambi Field aktif melakukan pengeboran di tahun 2024.
“Di semester kedua, Pertamina EP Jambi Field memenuhi amanat negara dengan rencana pengeboran delapan sumur baru,” katanya.
Fokus pengeboran, imbuhnya, berada di struktur Puspa Asri, salah satunya yang saat ini sedang dikerjakan adalah sumur PPS-X25 yang berlokasi di Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi.
“Dengan pengeboran sumur-sumur baru ini diharapkan produksi Pertamina EP Jambi yang saat ini berada di angka 4500 BOPD dapat meningkat sesuai target 2024, yakni sebesar 4800 BOPD,” paparnya.
Afrianto mengatakan, “Safety adalah prioritas kami, baik untuk pekerjaan ini maupun masyarakat di sekitar. Karena itu kami telah melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada masyarakat melalui pemerintah desa”.
Sebelumnya, belasan warga di RT 3, Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Jambi saat ini sedang mengeluh.
Pasalnya, rumah mereka mengalami kerusakan berat seperti dinding rumah yang retak-retak hingga terlihat menganga panjang. Bahkan plafon rumah mereka ikut mengalami kerusakan.
Diduga, kerusakan tersebut akibat aktivitas PT Pertamina yang melakukan kegiatan pemasangan tiang pancang tak jauh dari rumah warga.
Tidak hanya itu, warga juga takut akibat kerusakan dinding tersebut rumah mereka roboh hingga menimpa anggota keluarganya.
Dini, salah seorang warga yang rumahnya rusak mengaku aktivitas pemasangan tiang pancang pihak Pertamina sudah berlangsung sejak tiga bulan lalu.
“Sejak ada pengeboran (pemasangan tiang pancang) sekitar tiga bulan lalu, dinding rumah kami banyak rusak, retak, dan makin lama makin longgar,” ungkapnya.
Akibat kejadian itu, warga khawatir untuk tinggal di dalam rumah. “Takutnya ambruk ketimpa anak,” katanya.
Mirisnya, hingga saat ini belum ada solusi dari pihak Pertamina. “Kami minta solusi karena kami tidak ada biaya, sedangkan pendapatan kami pas-pasan. Mau ngadu kepada siapa, kalau dibiarkan lama-lama tambah longgar (rusak),” tandas Dini.
Warga lainnya, Jupri mengaku hingga saat ini belum ada sosialisasi dari pihak Pertamina hingga terjadi kerusakan rumah warga.
“Saya minta pihak Pertamina sebelum melakukan kegiatan ada melakukan sosialisasi semaksimal mungkin kepada warga,” tuturnya.

Komentar